Pemain Liverpool asal Senegal, Sadio Mane tidak akan berada di tempatnya sekarang jika dia tidak kompetitif, tetapi dia memiliki keseimbangan dan mentalitas yang tepat untuk memungkinkan timbulnya rasa frustasi lawannya di lapangan.
Dikatakan banyak bahwa tidak ada konferensi pers pra-pertandingan Jürgen Klopp selama dua bulan terakhir yang menampilkan referensi tentang kekeringan gol Sadio Mané. Seorang pemain yang produktif menjalani sembilan pertandingan tanpa mencetak gol pada umumnya patut dicatat, paling tidak karena dia sebelumnya hanya menjalani delapan pertandingan tanpa gol untuk The Reds.
Namun Klopp tidak pernah diminta untuk meluncurkan pertahanan No. 10-nya, seperti yang dia lakukan selama periode yang relatif ramping untuk Roberto Firmino dan Mohamed Salah. Mungkin ini tidak pernah terasa seperti krisis karena hasil yang baik terus bergulir, dengan juara Liga Premier mengimbangi kecepatan di puncak dan mengamankan kemajuan Liga Champions lebih awal.
Tapi itu juga pasti karena fakta bahwa sikap Mané tidak pernah membiarkannya dicirikan sebagai masalah yang membutuhkan perhatian segera dari manajer. Dengan tidak adanya gol, pemain Senegal itu terus bekerja, terus tersenyum, dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda bahwa rasa frustrasi karena gagal mencetak gol semakin menghampirinya.
Itu adalah bukti karakternya, yang juga dibuktikan lebih lanjut setelah gol pemecah kekeringan di Crystal Palace pada hari Sabtu. Pesepakbola mana pun dapat dimaafkan karena terbungkus dalam ucapan selamat diri setelah momen pribadi yang penting seperti itu.
Namun Mane malah mengingat janji yang dia buat kepada Lee, seorang penggemar Liverpool dengan sindrom Down yang dia temui selama penampilan sponsor untuk Nivea yang difilmkan pada pertengahan November. Ia tak lupa 'mencuri' selebrasi gol yang dibagikan Lee sebagai penghormatan kepada kakeknya usai mendapat kesempatan mencetak gol di Anfield's Kop.
Itu adalah momen indah yang memicu curahan kegembiraan dan pantas mendapatkan pujian di media sosial. Tentu saja, seperti yang disinggung Klopp dalam wawancara pasca-pertandingannya dengan BT Sport, Anda tidak bisa mencapai level ini hanya dengan menjadi pria yang baik.
Dan Mane menawarkan wawasan tentang semangat kompetitif yang juga membantunya meningkatkan pencapaian dengan reaksi marahnya terhadap berita bahwa ia akan diganti di Selhurst Park.
'Semua bagus' mungkin hanya meremehkan tim yang telah mengukir keunggulan di puncak liga untuk Natal dengan kemenangan 7-0 di tandang.
Dan dengan salah satu pemain terpenting mereka kembali ke gawang setelah berakhirnya kemarau yang nyaris tidak dibahas, segalanya bisa menjadi lebih baik.